Pages

Monday 12 January 2015

PELAT METAL: DAK SEKALIGUS PLAFON

Seperti Anda ketahui, ketika Anda memiliki lahan rumah yang terbatas, biasanya Anda akan menambah ruangan dengan bertingkat ke atas. Pada umumnya penambahan ruangan ini dimulai dengan cara membuat dak (membuat pelat lantai). Dak adalah landasan pijakan orang ketika berada di lantai atas. Tentunya material dan strukturnya harus kuat dan aman karena untuk menahan beban dari benda-benda di atasnya.


Seringkali orang membuat dak dengan cara cor konvensional dan pastinya sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang lama sehingga bisa mengganggu penghuni di lantai bawah. Hal ini dikarenakan membutuhkan pemasangan kayu untuk bekisting dan pengecoran beton.

PELAT METAL

Pelat metal bisa menjadi pilihan Anda karena lebih praktis dan terbuat dari baja ringan. Salah satu contoh produk materialnya adalah Floordeck FD-600 yang terbuat dari baja ringan yang kuat dengan ketebalan 0,75 mm dan lebar 600 mm. Bahkan panjang pelat bisa dipesan sesuai kebutuhan. Namun disarankan panjang maksimalnya adalah 12 meter. Hal ini untuk emudahan pemasangan dan transportasi.

Keunggulan pelat metal ini karena bentuknya bergelombang dan memiliki tonjolan yang miring seperti “rusuk”. Tonjolan ini memberikan sifat monolit (kekuatan yang terintegrasi antara pelat metal dengan beton yang dicor di atasnya). Jadi pelat metal ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai bekisting dan tulangan positif satu arah. Artinya, begitu pelat baja dicor dan mengering, maka beton akan menyatu dengan material baja, yang berfungsi juga sebagai tulangan yang kuat.

PRAKTIS DAN HEMAT

Tahukah Anda, dengan menggunakan pelat metal bisa menghemat hingga 1,5 juta rupiah per m²? Karena pemasangan pelat metal tidak banyak membutuhkan tiang bekisting, jika dibandingkan dengan dak beton konvensional. Perbandingannya, dengan pelat metal, jarak antar kayu bekisting hanya 2 meter sedangkan untuk pembuatan dak beton konvensional, jarak normalnya bisa mencapai 60 cm.

Contoh estimasi  biaya untuk membuat dak ukuran 2 x 4 m. Jika menggunakan cara konvensional bisa “menelan” biaya Rp 4.508.000 per m³. Sedangkan dengan menggunakan pelat metal, Anda hanya mengeluarkan biaya Rp 3.015.000,- per m³.

Anda pun bisa menjadikan dak sekaligus sebagai plafon dengan cara mengekspos bagian bawahnya, yang artinya, Anda biarkan tampilan aslinya tanpa perlu Anda melapisinya dengan material lain. Bagian inilah yang menjadi plafon untuk ruangan bawah. Tampilannya yang berupa metal bergelombang membuat kesan unik di ruangan Anda. Inilah sisi praktis dan penghematan yang bisa Anda lakukan.

DAK BETON KONVENSIONAL VS PELAT METAL

PENGERJAAN
PELAT METAL
DAK BETON KONVENSIONAL
Bekisting
Setiap 2 meter sehingga lebih hemat kayu
Setiap 60 cm
Tebal Cor Beton
12 cm
15 cm – 20 cm
Finishing
Bisa diekspos sebagai plafon
Bagian bawah ditutup gypsum untuk plafon

CARA PASANG PELAT METAL

Cara pasangnya pun sederhana. Setelah lembaran baja terpasang pada rangka struktur, Anda bisa melanjutkannya dengan memasang wiremesh di atas pelat metal untuk membuat pelat lantai. Kemudian lanjutkan pengerjaan dengan melakukan pengecoran. Tebal pelat lantai berkisar 12 cm. Hal ini dikarenakan beton mengisi pelat dan rongga, atau gelombang setebal 7 cm ditambah beton cor yang menutupi  wiremesh hingga setebal sekitar 5 cm.

Jika Anda masih bingung untuk penggunaan pelat metal, saat ini sudah ada produsen yang bisa Anda percayai. Produsen ini akan membantu Anda dalam mendesain dan menghitung kebutuhan materialnya secara tepat karena mereka memiliki software khusus.

Image Source from Google

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar dan sudah mengunjungi Rumah Masa Kini. Silahkan menikmati artikel kami yang lainnya.