Pages

Wednesday 7 January 2015

MENGENAL SANG “KERATON” (KERAMIK BETON)

Banyak dari Anda yang belum mengenal keramik beton tetapi tahukah Anda bahwa keramik beton ini bukan material baru? Keramik dengan komposit beton ini ditemukan 100 tahun yang lalu oleh bangsa Eropa. Material ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan dak beton konvensional.


Bahan bakunya juga menggunakan tanah liat dengan warna merah bata, dicetak dan dibakar dengan standar tertentu. Salah satu brand yang mengeluarkan ceradeck, memberitahukan bahwa material ini dibuat dengan system deaerated extruder (hampa udara) dan dibakar dengan suhu 1.100° C. Tujuannya untuk mendapatkan kepadatan sempurna sehingga menghasilkan keramik beton yang keras. Pada umumnya modul keraton berukuran sekitar 20 cm x 25 cm x 10 cm.

Dak Beton VS Keraton

Perbedaan
Dak Beton
Keraton
Bobot
280 kg / m²
130 – 150 kg / m²
Tebal cor beton
10 – 12 cm
2 – 3 cm
Lama pengeringan cor
28 hari
7 hari
Tenaga Kerja
10 orang
4 – 5 orang
Harga
Rp 850.000,- / m²
Rp 600.000,- / m²

Keunggulan Sang Keraton

Sang keraton memiliki ciri khas dan juga memiliki keunggulan yaitu rongga berbentuk khas. Ilmuwan Jerman dan Belanda menciptakan keunggulan ini dan ciri khas ini tidak dimiliki oleh material lainnya. Apa saja keunggulannya?

1.  Rongga berfungsi sebagai insulator di dalam ruangan, yang berfungsi meredam panas dan memastikan suhu di dalam ruangan tetap sejuk. Maka dari itu, material keramik ini sangat sesuai digunakan di negara tropis seperti Indonesia.

2.  Rongga bisa memberikan tanda ketika terjadi kerusakan pada dak keraton sehingga penghuni masih sempat melakukan antisipasi. Tanda yang diberikan mengeluarkan suara “krak” pada rongga di bagian tengah saat patah. Tanda yang sama seperti yang terjadi pada material bambu. Namun Anda tak perlu ragu menggunakannya. Keramik beton tidak mudah patah. Keraton 10 cm dengan  bentang 4 m bisa menopang beban hingga 300 kg / m². Hampir 2x lipat dari syarat minimum kekuatan bangunan rumah yaitu 175 kg / m². Dari kekuatan ini bisa dipastikan keramik beton memiliki daya tahan yang tinggi terhadap beban.

3.  Meskipun keraton bisa menanggung beban sebesar itu tetapi material ini tidak berat. Rongga membuat keraton 40% lebih ringan dibandingkan dak beton. Berat keraton 130 – 150 kg / m² sedangkan berat dak beton 280 kg / m². Rongga ini mengurangi beban pada struktur sehingga memperkecil gaya gempa yang diterima struktur bangunan. Jadi jika terjadi gempa dengan kekuatan tinggi, dak keraton tidak runtuh dalam bentuk lempengan besar tetapi jadi partikel kecil sehingga bisa meminimalisasi bahaya yang kemungkinan terjadi.

Efektif dan Efisien

Ketika digunakan, keramik beton disusun pada bidang rata sesuai panjang bentang dak dan beri jarak antar kolom dengan maksimal 4 m. Setelah disusun berbaris, keraton dicor pada kanal yang tersedia. Kemudian dikeringkan dengan waktu kurang-lebih 6 hari. Asyiknya, penyusunannya bisa dibuat secara parsial tidak bergantung pada tempat, waktu, dan cuaca. Jadi tidak mengganggu lingkungan rumah.

Enaknya keramik beton juga menghemat pemakaian besi lebih dari 40%. Dan pada saat pemasangan, keraton tidak butuh bekisting (perancah). Tentu saja hal ini membuat biaya mengedak lebih murah dan proses renovasi di lantai bawah bisa dilakukan secara bersamaan. Besi yang dibutuhkan dalam proses aplikasinya hanya tulangan besi yang dimasukkan ke dalam rongga keraton dengan jumlah sekitar 3 sampai 4 batang. Bahkan produk ceradeck hanya butuh 3 batang, jadi lebih hemat.

Tidak hanya efektif dan efisien, keraton pun memiliki nilai estetika tersendiri, terutama untuk rumah dengan gaya rastik. Anda bisa memadunya dengan material unfinished. Dengan konsep rumah yang cocok, mengekspos dak keraton dapat mengurangi biaya pemasangan plafon.

Keramik beton tidak membutuhkan waktu lama untuk pemasangan di lapangan. Modul yang sudah dikeringkan dan disusun dengan posisi telentang selebar area dak dan dicor (topping). Tebal cor bergantung pada jenis dak, yaitu 2 cm untuk dak lantai dan 3 cm untuk dak atap. Pastikan Anda menggunakan tenaga ahli yang sudah terlatih mengaplikasikan keraton supaya hasilnya maksimal dan terhindar dari masalah. Selamat mencoba!

Image Source from Google

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar dan sudah mengunjungi Rumah Masa Kini. Silahkan menikmati artikel kami yang lainnya.