Seperti Anda ketahui, ketika Anda memiliki
lahan rumah yang terbatas, biasanya Anda akan menambah ruangan dengan
bertingkat ke atas. Pada umumnya penambahan ruangan ini dimulai dengan cara
membuat dak (membuat pelat lantai). Dak adalah landasan pijakan orang ketika
berada di lantai atas. Tentunya material dan strukturnya harus kuat dan aman
karena untuk menahan beban dari benda-benda di atasnya.
Seringkali orang membuat dak dengan cara cor
konvensional dan pastinya sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang lama
sehingga bisa mengganggu penghuni di lantai bawah. Hal ini dikarenakan membutuhkan
pemasangan kayu untuk bekisting dan pengecoran beton.
PELAT METAL
Pelat metal bisa menjadi pilihan Anda karena
lebih praktis dan terbuat dari baja ringan. Salah satu contoh produk materialnya
adalah Floordeck FD-600 yang terbuat
dari baja ringan yang kuat dengan ketebalan 0,75 mm dan lebar 600 mm. Bahkan
panjang pelat bisa dipesan sesuai kebutuhan. Namun disarankan panjang
maksimalnya adalah 12 meter. Hal ini untuk emudahan pemasangan dan
transportasi.
Keunggulan pelat metal ini karena bentuknya
bergelombang dan memiliki tonjolan yang miring seperti “rusuk”. Tonjolan ini
memberikan sifat monolit (kekuatan yang terintegrasi antara pelat metal dengan
beton yang dicor di atasnya). Jadi pelat metal ini memiliki dua fungsi yaitu
sebagai bekisting dan tulangan positif satu arah. Artinya, begitu pelat baja
dicor dan mengering, maka beton akan menyatu dengan material baja, yang
berfungsi juga sebagai tulangan yang kuat.
PRAKTIS DAN HEMAT
Tahukah Anda, dengan menggunakan pelat metal
bisa menghemat hingga 1,5 juta rupiah per m²? Karena pemasangan pelat metal
tidak banyak membutuhkan tiang bekisting, jika dibandingkan dengan dak beton
konvensional. Perbandingannya, dengan pelat metal, jarak antar kayu bekisting
hanya 2 meter sedangkan untuk pembuatan dak beton konvensional, jarak normalnya
bisa mencapai 60 cm.
Contoh estimasi
biaya untuk membuat dak ukuran 2 x 4 m. Jika menggunakan cara konvensional
bisa “menelan” biaya Rp 4.508.000 per m³. Sedangkan dengan menggunakan pelat
metal, Anda hanya mengeluarkan biaya Rp 3.015.000,- per m³.
Anda pun bisa
menjadikan dak sekaligus sebagai plafon dengan cara mengekspos bagian bawahnya,
yang artinya, Anda biarkan tampilan aslinya tanpa perlu Anda melapisinya dengan
material lain. Bagian inilah yang menjadi plafon untuk ruangan bawah.
Tampilannya yang berupa metal bergelombang membuat kesan unik di ruangan Anda.
Inilah sisi praktis dan penghematan yang bisa Anda lakukan.
DAK BETON KONVENSIONAL VS PELAT METAL
PENGERJAAN
|
PELAT METAL
|
DAK BETON
KONVENSIONAL
|
Bekisting
|
Setiap 2 meter sehingga lebih hemat kayu
|
Setiap 60 cm
|
Tebal Cor Beton
|
12 cm
|
15 cm – 20 cm
|
Finishing
|
Bisa diekspos sebagai plafon
|
Bagian bawah ditutup gypsum untuk plafon
|
CARA PASANG PELAT METAL
Cara pasangnya pun
sederhana. Setelah lembaran baja terpasang pada rangka struktur, Anda bisa
melanjutkannya dengan memasang wiremesh
di atas pelat metal untuk membuat pelat lantai. Kemudian lanjutkan pengerjaan
dengan melakukan pengecoran. Tebal pelat lantai berkisar 12 cm. Hal ini
dikarenakan beton mengisi pelat dan rongga, atau gelombang setebal 7 cm
ditambah beton cor yang menutupi wiremesh hingga setebal sekitar 5 cm.
Jika Anda masih bingung untuk penggunaan pelat
metal, saat ini sudah ada produsen yang bisa Anda percayai. Produsen ini akan
membantu Anda dalam mendesain dan menghitung kebutuhan materialnya secara tepat
karena mereka memiliki software
khusus.
Image Source from
Google
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah memberi komentar dan sudah mengunjungi Rumah Masa Kini. Silahkan menikmati artikel kami yang lainnya.