PROSES KERAMIK
Keramik dibuat dari tanah liat
yang mengalami proses pembakaran. Permukaan keramik yang mengkilat dikarenakan
adanya gestur. Kualitas keramik ditentukan oleh tinggi dan rendahnya suhu
pembakaran. Namun pembakarannya stabil dan konsisten dikarenakan pengerjaan
pembakarannya menggunakan mesin.
Pada saat Anda ingin membeli
keramik, kami sarankan Anda mengenal golongan keramik yang berada di pasaran.
Penggolongan ini berdasarkan pada proses pembakaran, jenis permukaan, daya
tahan terhadap gesekan, porositas dan proses pembentukannya. Ketika Anda
mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing tipe keramik, pilihan Anda
akan lebih sesuai dengan target pemasangan Anda.
Salah satu proses yang dikenal
adalah proses extruded yaitu proses
pembentukan yang dilakukan dengan cara membasahi seluruh bahan keramik. Lalu
bahan tersebut digiling halus kemudian ditekan melalui cetakan atau celah,
sehingga berbentuk panjang dan dilanjutkan dengan pemotongan.
Proses kerja lainnya adalah
proses powder pressed. Dimana
bahan-bahan dicampur air dan digiling. Lalu dijadikan bubuk atau powder dengan sistem spray drying. Dilanjutkan dengan ditekan
menggunakan tekanan yang tinggi pada cetakan.
Proses pembakarannya pun
berbeda-beda. Ada yang menggunakan proses double
firing yaitu keramik yang sudah dicetak langsung dibakar menjadi seperti
“biskuit”. Dilanjutkan dengan diberi pelapisan glasur. Kemudian dibakar lagi
pada temperatur yang lebih rendah. Sedangkan ada juga yang menggunakan proses single firing yaitu proses dimana
keramik yang telah dicetak, mendapat pelapisan glazur (dekorasi). Permukaan
keramik juga berbeda-beda. Ada yang menggunakan lapisan glazur dan ada juga
yang tidak menggunakan lapisan glazur.
JENIS KERAMIK
Jenis keramik bisa ditentukan
menurut daya tahan geseknya. Hal ini penting untuk disesuaikan dengan area yang
akan menggunakan keramik. Kelas keramik tidak ada hubungannya dengan kualitas
produksi. Namun berkaitan dengan kebutuhan pelapisan berdasarkan penggunaan
lantai sehari-hari.
§
KELAS I: keramik untuk lantai yang dilalui orang
dengan alas kaki lunak, dimana tidak ada gesekan kotoran. Contohnya kamar tidur
(posisi yang jalurnya jauh dari area depan rumah) dan lantai kamar mandi.
§
KELAS II: untuk lantai yang dilalui orang dengan
alas kaki lunak atau normal, dimana terkadang ada sedikit gesekan yang keras.
Contoh: ruang tamu dan ruang keluarga.
§
KELAS III: untuk lantai yang sering dilalui
orang dengan alas kaki normal sehingga ada kemungkinan terjadinya gesekan yang
keras. Contoh: teras, balkon, koridor, dan dapur.
§
KELAS IV: untuk lantai dengan lalu lintas normal
dan mengalami gesekan yang keras. Contoh: jalan masuk, dapur komersial
(restoran, hotel) dan ruang pameran.
§
KELAS V: untuk lantai yang memiliki lalu lintas
pejalan kaki yang padat dan di saat tertentu bisa mendapat gesekan yang keras.
Contoh: area industri, area pejalan kaki, foyer hotel, bandar udara, dan pusat
perbelanjaan.
Image Source from Google & Original Content from Roman Ceramics
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah memberi komentar dan sudah mengunjungi Rumah Masa Kini. Silahkan menikmati artikel kami yang lainnya.