Bagi Anda yang ingin atau sedang
membangun rumah pasti sangat menghindari atau meminimalisasi keterlambatan
waktu pengerjaan dan biaya yang membengkak. Namun hal ini seringkali ditemui
dan terjadi. Salah satu penyebabnya adalah di penggunaan bata merah. Seperti
diketahui, bata merah merupakan material utama pembentuk dinding tetapi
sayangnya, seringkali tidak tersedia dalam jumlah besar. Bata merah masih
banyak dibuat secara tradisional sehingga masih bergantung dengan cuaca.
Ditambah lagi, pembuatan secara manual membuat bentuk dan ukuran bata merah
tidak presisi. Penyebab bata merah yang tidak selalu tersedia dan ukuran yang
tidak presisi yang yang mengakibatkan
waktu untuk membangun dinding jadi molor karena tukang akan lebih lama
memasangnya. Akibatnya mempengaruhi biaya pembuatan dinding jadi meningkat.
Tidak heran pembuatan dinding jadi lebih mahal.
Namun Anda tidak perlu kuatir,
saat ini ada bata lainnya yang bisa menggantikan bata merah. Anda bisa
menggunakan bata beton. Bahan dasar utama bata beton yaitu semen dan ditambah
dengan beberapa marterial lainnya seperti pasir, air, dan bahan khusus lainnya.
Bata beton dibuat dengan beberapa pilihan bentuk dan ukuran. Keunggulan dengan
berbagai bentuk ini yang membuat bata beton bisa menyatu dengan sistem sehingga
pengerjaan dinding menjadi lebih akurat. Kenapa? Karena ukurannya yang lebih
besar dari bata merah akan menghemat waktu dan tenaga pengerjaan. Ditambah
lagi, ukurannya yang sudah pasti akan memudahkan dalam menghitung kebutuhannya.
Otomatis biaya pembuatan dinding akan lebih murah dari biasanya.
BATA MERAH VS BATA BETON
PENGERJAAN
|
BATA
BETON
|
BATA
MERAH
|
Kecepatan
Pemasangan
|
15 – 20 m² / 7 jam
|
10 m² / 7 jam
|
Finishing
|
Cukup plesteran tebal 5 mm – 8 mm
|
Perlu diplester dan diaci
|
Jalur
Instalasi
|
Tersedia aksesori khusus
|
Perlu dibuat sendiri
|
Pada umumnya, bata beton terbagi
3 jenis yaitu:
1. Bata Beton Interlock
Material ini memiliki rongga. Di kedua sisinya terdapat
cekungan dan tonjolan yang ketika disatukan akan saling mengunci. Penguncian
seperti ini membuat posisi bata beton tidak bergeser dan mengikat dua arah
yaitu secara horizontal dan vertikal sehingga akan lebih tahan terhadap gempa. Bata
beton interlock dilengkapi dengan
aksesori yang berbeda yaitu half-brick
dan U-brick. Dan juga tersedia 2 kolom untuk menambah kekuatan struktur
yaitu kolom 20 dan kolom 30. Cara pemasangan yang sama seperti bata merah akan
memudahkan tukang dalam melakukannya.
Salah satu perusahaan yang mengeluarkan bata beton
jenis ini, dikenal dengan merk Ibrick,
memiliki 2 pilihan ukuran yang berbeda yaitu 200 mm x 200 mm x 100 mm dengan
berat 6 kg / buah dan 200 mm x 200 mm x 75 mm dengan berat 4,8 kg / buah.
Keunggulan lainnya adalah sebagai insulator suhu dan suara
sehingga membuat rumah terasa lebih sejuk. Dan hebatnya, dinding ini bisa tahan
api hingga 140 menit jadi sangat bisa membantu jika terjadi kebakaran.
2. Bata Beton Aerasi
Keunggulan beton ini ada di bobotnya yang ringan karana
proses pembuatan dan komposisi material yang dimilikinya, yaitu terdiri dari
pasir, silika, semen, kapur bakar, dan alumunium pasta. Pada saat proses
pembuatannya terjadi tekanan uap sehingga kapur dan pasir silika pun bereaksi
menghasilkan pori-pori yang menyebabkan bobotnya menjadi ringan meskipun bahan
dasar utamanya semen.
Jika dibandingkan dengan bata merah yang memiliki
bobot 1.800 kg / m³, bobot bata beton aerasi hanya 650 kg / m³. Material yang
ringan sangat cocok untuk rumah bertingkat karena tidak membebani struktur
dinding di bawahnya.
Beton ini tersedia dengan 2 ukuran yaitu 600 mm x 200 mm x
100 mm dan 600 mm x 200 mm x 75 mm. Tahukah Anda satu beton ringan ini setara
dengan 7 buah bata merah? Itu berarti mempercepat proses pembuatan dinding
ruang. Salah satu merek batu ringan yaitu Leibel
bisa Anda beli dengan kisaran harga Rp 750.000,- / m³ dan bisa membangun
dinding seluas 10 m². Produk ini tahan air, kedap suara dan tahan api karena
dibuat dengan menggunakan mesin berteknologi tinggi dan melalui proses aerasi
dan autoclave.
3. Bata Beton Berongga
Bata ini diproduksi dengan satu rangkaian sistem sehingga
memudahkan orang yang menggunakannya. Salah satu contoh merek produk yang
dikenal adalah bataton. Bataton terdiri dari beberapa bentuk seperti profil “H”
untuk badan dinding, profil “U” untuk balok pengikat pondasi, bentuk “H
setengah” lebih digunakan sebagai tambahan. Produk ini juga dilengkapi kusen
pintu dan jendela, yang juga terbuat dari bata beton.
Bataton dicetak dengan 2 ukuran yaitu 29 cm x 14 cm x 14 cm dan 29 cm x 14 cm x 10 cm, dilengkapi dengan ukuran setengah dari kedua ukuran tersebut. Rongga dibagian tengahnya bisa digunakan untuk menempatkan kabel listrik dan jalur pipa kabel sehingga Anda tidak perlu membuatkan jalur khusus lagi.
Kalau Anda
mengalami kesulitan dalam menggunakan bata beton ini, Anda bisa menghubungi
tenaga ahli yang bisa memberikan saran dan perhitungan yang tepat. Salah
satunya, Anda bisa menghubungi Solusi Rumah dari PT Holcim Indonesia. Namun
untuk pengerjaannya, tukang biasa pun bisa mengerjakannya.
Rongga ini pun
berperan sebagai isolator panas sehingga dapat menangkap rambatan radiasi panas
pada dinding apabila dinding terkena sinar matahari. Rongga ini membuat
hantaran panasnya menjadi lebih rendah, yang artinya transfer panas dari luar
menjadi lebih lambat. Dan jika Anda menggunakan AC, sejuknya suhu AC tidak
mudah terserap keluar melalui dinding sehingga kenyamanannya tetap terjaga.
Bata ini bisa
membuat pengeluaran Anda hemat hingga sekitar 30% dibandingkan dengan bata
konvensional. Karena bata beton ini tidak perlu menggunakan bekisting untuk
menahan dinding ketika baru dibuat sehingga menghemat penggunaan kayu. Tidak
hanya pengeluaran Anda menjadi lebih hemat, proses pengerjaannya pun jadi lebih
cepat.
Bagaimana? Siap meninggalkan bata
merah? :)
Image Source from Google
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah memberi komentar dan sudah mengunjungi Rumah Masa Kini. Silahkan menikmati artikel kami yang lainnya.