Banyak dari Anda
yang belum mengenal keramik beton tetapi tahukah Anda bahwa keramik beton ini
bukan material baru? Keramik dengan komposit beton ini ditemukan 100 tahun yang
lalu oleh bangsa Eropa. Material ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan dak beton konvensional.
Bahan bakunya
juga menggunakan tanah liat dengan warna merah bata, dicetak dan dibakar dengan
standar tertentu. Salah satu brand yang mengeluarkan ceradeck, memberitahukan bahwa material ini dibuat dengan system deaerated extruder (hampa udara) dan
dibakar dengan suhu 1.100° C. Tujuannya untuk mendapatkan kepadatan
sempurna sehingga menghasilkan keramik beton yang keras. Pada umumnya modul keraton
berukuran sekitar 20 cm x 25 cm x 10 cm.
Dak Beton VS Keraton
Perbedaan
|
Dak Beton
|
Keraton
|
Bobot
|
280 kg / m²
|
130 – 150 kg /
m²
|
Tebal cor
beton
|
10 – 12 cm
|
2 – 3 cm
|
Lama pengeringan
cor
|
28 hari
|
7 hari
|
Tenaga Kerja
|
10 orang
|
4 – 5 orang
|
Harga
|
Rp 850.000,- /
m²
|
Rp 600.000,- /
m²
|
Keunggulan Sang Keraton
Sang keraton
memiliki ciri khas dan juga memiliki keunggulan yaitu rongga berbentuk khas.
Ilmuwan Jerman dan Belanda menciptakan keunggulan ini dan ciri khas ini tidak
dimiliki oleh material lainnya. Apa saja keunggulannya?
1. Rongga berfungsi sebagai insulator di dalam ruangan, yang berfungsi
meredam panas dan memastikan suhu di dalam ruangan tetap sejuk. Maka dari itu,
material keramik ini sangat sesuai digunakan di negara tropis seperti
Indonesia.
2. Rongga bisa memberikan tanda ketika terjadi kerusakan pada dak
keraton sehingga penghuni masih sempat melakukan antisipasi. Tanda yang
diberikan mengeluarkan suara “krak” pada rongga di bagian tengah saat patah.
Tanda yang sama seperti yang terjadi pada material bambu. Namun Anda tak perlu
ragu menggunakannya. Keramik beton tidak mudah patah. Keraton 10 cm dengan bentang 4 m bisa menopang beban hingga 300 kg
/ m². Hampir 2x lipat dari syarat minimum kekuatan bangunan rumah yaitu 175 kg /
m². Dari kekuatan ini bisa dipastikan keramik beton memiliki daya tahan yang
tinggi terhadap beban.
3. Meskipun keraton bisa menanggung beban sebesar itu tetapi material
ini tidak berat. Rongga membuat keraton 40% lebih ringan dibandingkan dak
beton. Berat keraton 130 – 150 kg / m² sedangkan berat dak beton 280 kg / m².
Rongga ini mengurangi beban pada struktur sehingga memperkecil gaya gempa yang
diterima struktur bangunan. Jadi jika terjadi gempa dengan kekuatan tinggi, dak
keraton tidak runtuh dalam bentuk lempengan besar tetapi jadi partikel kecil
sehingga bisa meminimalisasi bahaya yang kemungkinan terjadi.
Efektif dan Efisien
Ketika
digunakan, keramik beton disusun pada bidang rata sesuai panjang bentang dak
dan beri jarak antar kolom dengan maksimal 4 m. Setelah disusun berbaris,
keraton dicor pada kanal yang tersedia. Kemudian dikeringkan dengan waktu
kurang-lebih 6 hari. Asyiknya, penyusunannya bisa dibuat secara parsial tidak
bergantung pada tempat, waktu, dan cuaca. Jadi tidak mengganggu lingkungan rumah.
Enaknya keramik
beton juga menghemat pemakaian besi lebih dari 40%. Dan pada saat pemasangan,
keraton tidak butuh bekisting (perancah). Tentu saja hal ini membuat biaya
mengedak lebih murah dan proses renovasi di lantai bawah bisa dilakukan secara
bersamaan. Besi yang dibutuhkan dalam proses aplikasinya hanya tulangan besi
yang dimasukkan ke dalam rongga keraton dengan jumlah sekitar 3 sampai 4
batang. Bahkan produk ceradeck hanya butuh 3 batang, jadi lebih hemat.
Tidak hanya
efektif dan efisien, keraton pun memiliki nilai estetika tersendiri, terutama
untuk rumah dengan gaya rastik. Anda bisa memadunya dengan material unfinished. Dengan konsep rumah yang
cocok, mengekspos dak keraton dapat mengurangi biaya pemasangan plafon.
Keramik beton tidak membutuhkan waktu lama untuk pemasangan di
lapangan. Modul yang sudah dikeringkan dan disusun dengan posisi telentang selebar area
dak dan dicor (topping). Tebal cor
bergantung pada jenis dak, yaitu 2 cm untuk dak lantai dan 3 cm untuk dak atap.
Pastikan Anda menggunakan tenaga ahli yang sudah terlatih mengaplikasikan
keraton supaya hasilnya maksimal dan terhindar dari masalah. Selamat mencoba!
Image Source from Google
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah memberi komentar dan sudah mengunjungi Rumah Masa Kini. Silahkan menikmati artikel kami yang lainnya.